Desa Pinggan,Spot Sunrise dan Kabut Penuh Cinta di Bali

Perjalanan kali ini agak menantang kemalasan saya, mengapa? Harus bangun pagi sekitar jam 3 pagi untuk menikmati sunrise (matahari terbit) dengan sensasi yang berbeda di Desa Pinggan, Kintamani, Bali. Ada dua pilihan untuk menikmati sunrise di Desa Pinggan ini, yaitu dengan cara menginap di homestay atau hotel dekat desa pinggan atau misal kalian penginapannya berada di denpasar atau kuta bisa bangun pagi untuk menempuh perjalanan. Perjalanan dari Denpasar menuju lokasi ini paling tidak 2.5 jam. Rute yang bisa kita lalui menuju desa pinggan ini bisa melewati jalan payangan, lalu ada patokan Pura Dalem Balingkang, pasti nanti ada petunjuk arah di sekitar area spot sunrise ini.Kalau yang menginap di area sekitar sini bisa bangun jam 4 pagi atau jam 5 pagi membawa seduhan teh atau kopi, jaket tebal biar gak kedinginan.

Menikmati sunrise di Desa Pinggan ini ternyata tidak perlu mendaki lebih tinggi seperti spot yang lain. Ketinggian di bukit ini bisa menyaksikan pemandangan desa yang tertutup awan dan kabut ketika pagi hari, diatasnya terdapat gunung yang menambah cantiknya spot lokasi ini. Lembah Gunung Batur ini menurut saya sangat cantik, sebelum menuju lokasi spot desa pinggan ini tadi, saya sempat kesasar ke desa sebelah, hutannya sangat gotic dan cakep kalau buat foto seperti Twilight vampir vampir. Kalau kalian bingung jam berapa sunrise akan muncul bisa klik disini, setiap hari akan update pergerakan matahari dari terbit hingga terbenam, tampil di website ini.

Oh ya guys, for your info, jika spot wisata ini sepi terkadang gratis gak perlu membayar, tetapi terkadang ada pula teman saya yang datang kesini waktu itu hanya dikenakan baiaya 5-10 ribu untuk biaya tiket. Pemandangan dibawah sangat indah, udara juga segar menyelimuti desa pinggan ini, dari kejauhan nampak aktivitas penambang pasir dibawah sudah mulai bekerja. Suara pagi hari di Desa Pinggan ini juga sangat cantik, burung-burung terbang dan bersuara seolah olah memanggil matahari untuk segera terbit.

                      Pemandangan cantik Desa Pinggan

Beberapa photographer juga memakai spot ini untuk menambah skill mereka dan banyak juga untuk menjadikan tempat ini sebagai lokasi Prewedding.Udara pagi hari yang dingin merasuk sampai tulang rusuk, waktu itu saya melihat di aplikasi handphone tertera 15-18 derajad celcius. Waktu yang pas untuk menikmati matahari terbit ini sekitar jam 6, so buat kamu yang males bangun pagi harus pasang alarm 3 kali, jika alarm pertama mati bisa pakai alarm kedua, alarm kedua mati pakai alarm ketiga dan usahakan jam 5 sudah sampai lokasi desa pinggan ini, siapa tau kalian kesasar, mataharinya sudah tinggi, sayang banget kan.

Saya mencoba melakukan beberapa pose untuk berfoto dan mencoba minta bantuan pengunjung lainnya pada saat itu,karena saya melakukan perjalanan sendiri ke desa pinggan ini, alias solo travel. Sesekali saya mengobrol dengan para pengunjung, ada yang datang dari Jogja, asli bali, bahkan ada pengunjung dari Kalimantan datang kesini karena penasaran dengan foto yang cantik lewat media sosial instagram. Membawa kopi dengan cemilan adalah menu yang pas untuk menikmati sunrise di bukit ini, karena di lokasi ini tidak ada yang jualan, jadi kebayang kan kalau udara dingin perut laper, bisa baper. hahaha

Saya memutuskan untuk explore desa pinggan ini, ternyata sebagian besar penduduk bekerja sebagai pedagang, petani sayur dan beberapa menjadi penambang pasir.Udara sejuk di Desa ini menggugah saya untuk riding mencoba jalan track yang rusak menuruni perkampungan yang saya lihat di atas tadi, hati hati bagi kalian yang gak jago naik motor bisa nyungsep, Jalannya menurun membentuk sudut 60 derajat dan aspal yang mengelupas dengan lebatr memacu adrenalin saya untuk olahraga offroad tapi kali ini saya pakai motor matic hahaha, seru juga bikin otot tangan capek nahan rem. Sampai di bawah, kebun sayur tersebar sejauh mata saya memandang, hijau dan siap untuk dipetik. Saya beberapa kali ini, memotret petani sayur yang sedang mengolah ladang garapannya, mereka tersenyum ramah kepada saya. Waktu itu saya langsung berlalu dan mencoba menyusuri desa dengan jalan yang parah rusaknya, ternyata jalan ini nantinya tembus ke Tulamben. Cihiy, saya akan mengulas tulamben di blog berikutnya.

Ternyata di perjalanan saya menemukan spot yang tak kalah cantiknya dengan Desa Pinggan tadi, tepat di bukit seberang Desa Pinggan menuju Tulamben saya menemukan pemandangan yang begitu luar bisa, danau dengan kabut tipis diatsnya dengan ladang penduduk di sekitar danau, dipadukan dengan pepohonan rindang hijau yang unik.Tapi sayang sekali spot ini tidak saya foto, karena saya harus mengejar waktu ke tulamben. So buat kamu yang ingin menikmati sunrise tapi kepengen spot yang tidak harus hiking atau pemandangan datar dari pantai, Desa pinggan ini menjadi pilihan kamu, cheers!

Follow instagram :earthrossy

 

Lokasi: Desa Pinggan, Kintamani , Bali

Waktu Tempuh : 2.5 jam dari Denpasar

Waktu Terbaik berwisata: 06.00- 10.00 WITA

Tiket : Gratis

 

Taman Gemitir Marigold Flowers;Wisata Murah, Serasa Syuting Bollywood di Bali

A…..aaa…. heee heemm, badan menari pelan, tangan digoyang disisi perut dengan kain sari berbalut, yups film india yang ala ala instagramable siap kamu hadirkan di postingan kamu berikutnya. Wisata rame pengunjung kadang membuat kamu susah berfoto lucu atau beda dengan yang lain,ini spot yang saya rekomendasikan buat kamu kamu yang bosen dengan wisata itu itu aja. Namanya Taman Gemitir, sebenarnya ini bukan taman sih, tapi lokasi kebun bunga warga yang mengembangkan tanaman bunga gemitir untuk menjadi tempat mencari nafkah mereka. Lokasi ini tidak jauh dari Jembatan Tukad Bangkung yang merupakan jembatan penghubung Badung, Bangli, dan Buleleng yang diklaim menjadi jembatan tertinggi di Asia. Di jembatan Bangkung ini kalian bisa berfoto selfie atau hanya sekedar nyemil di pinggir jalan, karena banyak pedagang yang siap mengisi perut kamu, ada bakso pentol, jagung bakar, kacang, jagung, hingga burger. Jadi bisa dipastikan perut kamu aman sebelum berfoto di taman gemitir, ya kan, kalian setuju?

Lokasi Taman Gemitir ini sangat gampang untuk ditemukan, karena setelah kita melewati jembatan bangkung tersebut di kanan jalan akan terlihat hamparan taman gemitir yang siap menjadi spot berfoto kamu.

                     Marigold Flowers

Bunga gemitir biasanya digunakan untuk umat hindu untuk canang (sarana untuk sembahyang), bunga ini memiliki warga kuning kadang ada warna yang orange. Tiket untuk mengunjungi lokasi wisata ini dikenakan tarif 5 ribu untuk sepuasnya berfoto, siapkan juga pakaian yang ala ala sehingga foto kamu bisa unik. Kalau saya mah hanya sekedar berfoto,jadi gak terlalu pusing mikirin fashion hehe..

Pemilik kebun di sini sangat ramah,jadi ketika saya hendak berfoto, saya minta izin terlebih dahulu, lalu mereka sambut dengan senyum manisnya. Pemandangan cantik bisa dilakukan di jam jam 8-10 WITA agar tidak terlalu panas dan pemandangan gunung bisa menjadi background penunjang wisata marigold ini.

Video ala syahrini juga bisa dibuat disini, kalian Cuma ngomong bunga-bunga bunga cantik,ahahay. Jadi buat kamu yang bingung kemana weekend ini, spot ini bisa menjadi wisata murah buat kamu semua baik yang berpasangan atau jomblo ciyee…

siapa tau jadi berpasangan jika berfoto disini, nambah likes dan followers di media sosial kamu.

Lokasi Taman Gemitir/Marigold: Desa Belok, Kecamatan Petang, dekat dengan Jembatan Plaga (Tukad Bangkung)

Klik disini

Tiket : 5000 IDR /orang (harga bisa berubah, harga disamping per Maret 2017)

Wisata lainnya yang sejalur dengan wisata diatas adalah:

– Air Terjun Nungnung

– Air Terjun Bidadari

 – Taman Mumbul Sangeh

Tukad Cepung, Surga Tersembunyi di Bangli

Mau kemana ya weekend? kemana ya? kalian susah memilih tempat wisata ini solusi dari saya… yups tak jauh dari Denpasar sekitar 1,5 jam menuju arah Bangli saya tertarik pada Air terjun yang unik ini. Namanya Air terjun Tukad Cepung, tidak banyak pengunjung sebetulnya di lokasi air terjun ini, namun setelah beberapa kali di share melalui instagram banyak juga yang datang kesini.

Lokasi: Desa Tembuku,Banjar Penida Kelod Kabupaten Bali, klik disini

Tiket : Pembayaran sukarela (mungkin karena dikelola oleh banjar adat setempat)

Menurut saya jalan air terjun tukad cepung ini tidak terlalu sulit seperti air terjun lainnya, kita hanya membutuhkan trekking sebentar, menuruni anak tangga dan berjalan di jalan tanah sesekali sembari melihat kebun milik warga setempat. Yang menarik di perjalanan ini saya menemukan irigasi sawah yang jernih sampai dasarnya, hahahaha langsung dah nyebur kesana, airnya dingin dan langsung membuat badan langsung segar. Beberapa warga dan anak kecil desa setempat juga menggunakan untuk mandi, jadi kebayang dong kalau air ini segernya kayak apa, jangan bayangin air dari hulu dijadiin apa, yang pasti mah seger aja.. hahaha…

Saluran irigasi yang jernih

Penunjuk arah cinta berlabuh kemana juga tertera disini hehhe …maksud saya untuk menuju air terjun tukad cepung ini, sesekali saya mendengar suara gemuruh air, itukah gerangan kisanak, air terjun nya, sambil menebak nebak saya sambil bersiul siul ala ala bolang.

                    Tebing Unik di Tukad Cepung

Tarrraa…kita sampai juga di area air terjun, kita harus melalui dulu jalan yang dindingnya tebing tebing bagus banget buat berfoto, lalu menyusuri  bebatuan besar dengan lumut hijau tebal, lalu sampailah kita di spot air terjun tukad cepung. Kira-kira 15 meter tinggi air tejun itu, kalau debit dari atas deras sebenarnya bagus, tapi pas waktu itu musim kemarau debitnya kecil jadi foto seadanya. Kalau kalian ingin berfoto setting filternya dengan pas, agar fotonya juga keren, disini kita harus main pencahayaan, karena cenderung gelap, dan kita hanya mengandalkan cahaya dari lubang atas air terjun ini.

Beberapa waktu lalu, saya kesana belum ada tempat untuk mengganti pakaian dan toilet, mungkin air terjun ini masih dalam tahap pengelolaan. Surga tersembunyi dari Bangli ini membuat saya betah dan ingin terus kesini kesini lagi, banyak teman saya yang menanyakan lokasi wisata ini, semoga dengan adanya share di media sosial , air terjun ini mampu menarik wisatawan untuk berkunjung. Semoga bermanfaat.