Berpetualang ke Calon Ibukota Indonesia (Kalimantan) Part 1

Spread the love

Keseruan kali ini adalah bekerja sambal bermain atau banyak  bermain bonus kerja, entahlah yang saya pikirkan adalah bagaimana penelusuran kali membuat hidup saya berubah menjadi beberapa tahun ke depan. Menemukan takdir saya, apa yang menjadi pertanyaan saya  selama ini, keluarga baru, teman baru, sharing pengalaman yang belum di dapat sebelumnya.

Yup..petualangan kali ini, semoga saya bisa menceritakan lebih bagus dan seolah olah anda berada disana bersama saya. Pertama naik pesawat menuju Kalimantan dalam benak saya adalah hutan rimba dengan sungai yang mengelilinginya sesuai tampilan google earth. Menuju semarang saya bertemu tim, kali ini penelitian tentang gambut, sudah sangat lama saya menantikan perjalanan Kalimantan. Benar dari atas pesawat saya memandang ke arah bawah dan woow, bagus banget pemandangannya.

Bandara Pangkalan Bun

Perut lapar dan mata yang kenyang pemandangan, mengharuskan kami mampir sebentar untuk makan ikan baung di rumah bakar semangat 47 Pangkalan bun. Disini khusus menu makanan ikan tapi ada juga tambahan lauk seperti tempe tahu yang paling hits disini adalah  sambal mangganya josh mantep

Ikan Baung dengan sambal mangga yang josh gandos

Tahun 2019 hingga tahun 2020 ini untuk anda yang ingin ke Kalimantan Tengah khusus pangkalan bun dari Bandara Iskandar bisa langsung naik taxi bandara tarif sekitar 90.000 rupiah untuk diantar ke sewa mobil travel atau khusus area pangkalan bun sendiri dengan jarak yang ditentukan. Perjalanan  ke lokasi saya atau basecamp kurang lebih 2 jam, sopir disini keren euy jalan bergelombang masih diterabas untung mobil yang saya pilih paling nyaman untuk berkendara jalan yang agak berlubang.

Sampai di basecamp kita harus siap GPS dan Map kerja kami untuk besok pengenalan hutan,  yang menarik disini adalah kesalahan tim kami kerjasama dengan warung lokal untuk konsumsi nasinya keras seperti hati kamu eaaa.makan ikan asin dan padahal kita butuh tenaga untuk jelajah hutan. Langkah termudah adalah mengganti warung lokal itu dengan warung makan mumpuni yang bisa menakar masakan untuk nasi agar matang. O..iya disini didampingi penduduk lokal untuk jelajah hutan, saya mendapat guide lokal yang mumpuni sebut saja Namanya Pak A, bukan bunga atau mawar lhuw ya, doi eh salah beliau adalah penjelajah hutan Kalimantan tengah kalau malam berburu  rusa untuk dimakan,berburu adalah hobinya kebayang dong bakalan sekeren apa perjalanan saya kali ini. Hari pertama saya kerjasama sama  Pak A untuk setting GpS dan map kerja kami, cukup handal ternyata,mulai memasuki titik koordinat yang harus kita survey aih…masuk lokasi persis hutan afrika astaga, penuh rawa lebat pohonnya auoo uooo , medan pertama saya bertemu jejak rusa medan kedua mulai memasuki segerombolan kera. Bisa kebayang dong cewek di hutan seperti itu , kalau cuma angkat galon pasti pernah lah.Ini antara hidup atau mati dalam jomblo astaugfirllah, saya diam saja bukan karena saya nahan kentut atau bagaimana bulan Agustus 2019 kemarin adalah masa-masa dimana hutan Kalimantan rawan terbakar karena wilayah cakupan gambutnya. Saya lompat-lompat bekas kebakaran bukan untuk lomba 17 kemerdekaan , karena untuk menyelamatkan diri saya dari kumpulan asap tersebut. Inilah ilustrasi mawar lompat dari abu

Setelah melintasi kepungan asap

Siang menuju sore melintasi hutan sawit dan melewati jembatan, sore kita tergoda untuk istirahat sebentar untuk ikutan memancing ikan di sungai yang jernih, di kepala saya saat itu , besar keinginan untuk lompat dan berenang disana mengingat kemeja sudah penuh keringat dan abu gosok  dari sisa kebakaran tadi. Pelajaran apa yang diingat dari Mawar tadi, ya pandai pandai bersyukur karena Allah selalu tau dimana rejeki dan usaha ikhtiar kita. Pulang basecamp si ibu masak yang lezat sudah dianggapnya kami ber 15 seperti anak sendiri, bau lapangan dan kaos kaki tak jadi soal.Ibu basecamp memasak dengan sepenuh hati karena melihat kelelahan yang kita rasakan. Apa yang dimasak ibu ternyata daging rusa dan ikan baung sudah tercium aromanya dari ruang makan. Di malam itu kami bercerita tentang tim yang tersebar di beberapa titik, ada yang bertemu sarang buaya, ada yang hutan ditujunya tadi malam sudah dilepas berapa ribu ular berbisa karena masuk Kawasan hutan lindung, ada pula yang ketemu  mamahnya beruang.Antara seru dan lucu deg deg an juga besok ketemu  apalagi ya?

Singkat cerita kami masuk hutan lagi agak berpisah jalan dengan guide tadi saya jadi deg degan mengingat ini hutan beneran bukan untuk wisata, saya mulai mencari titik dimana saya berpisah dengan guide. Pohon Ulin yang segede ukuran raksasa membuat makin deg deg an, disitu  saya bertemu dengan jejak rusa, saya mulai berteriak nama Pak A.. tidak terdengar jejaknya..mulai was was saya berdoa karena hari mulai mendekati magrib, lalu ada kura kura entah jadi  jadian atau bagaimana kok tiba tiba nemu aja kura-kura, habis itu hilang kutengoknya.Makin deh kentut kentut eh salah was was, akhirnya si bapak ketemu dengan selamat setelah memang jalan kami terpisah.

Awalnya saya mikir, gimana ya cara saya untuk pulang, kalau pakai motor, motor laki pun saya tidak bisa , saya pernah belajar dan jatuh, tapi materi awal gimana cara naik motor pun masih terekam. Saya perlahan sebetulnya pakai motor itu untuk keliling jalan hutan supaya nemu si bapak, gigi satu lancar gigi dua agak susah karena jalan mulai bergelombang ketemulah sama tukang pencari kayu akhirnya dia kasih tau kalau magrib belum ketemu, saya kasih tau warga buat membantu cari, tapi nyatanya bapaknya muncul sendiri,kebayang dong tadi sudah teriak PAKKKKK…Dimana Pakkk  tolong keluar, macam  film film.. Ada saja kejadian yang bikin seru lainnya tunggu di Part 2.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *